Selasa, 24 Maret 2015

Lokasi Rawan Kejahatan Begal Surabaya Sidoarjo



Surabaya - Informasi tentang wilayah rawan begal beredar di masyarakat khususnya warga Surabaya. Informasi itu meminta warga Surabaya dan sekitarnya untuk mewaspadai keberadaaan begal di sejumlah jalan raya pada malam hari terutama wilayah Surabaya dan Sidoarjo.


Isi informasi itu adalah : Bagi pengendara sendirian diimbau untuk waspada bila melintasi atau sebaiknya menghindari kawasan berikut ini : 
- By Pass Krian
- Merr Surabaya
- Kawasan Industri Rungkut
- Jl. SBD Driyorejo ke Menganti
- Sepanjang jl. KH A. Rois ke arah Krian
- Ngagel- Wiyung- Unesa
- Jl. Arteri Porong- Lawang
- Gedangan Sidoarjo
- Seputaran Taman Sidoarjo
- Perempatan Legundi ke barat hingga Mojokerto
- Jl. H R Muhammad Surabaya
- Puncak indah Lontar Surabaya. 
Para "Penjahat Begal" beraksi mulai pukul "21.00 - 06.00" . para pelaku begal tidak akan segan - segan melukai korban apabila korban berani melawan. Utamakan keselamatan Anda di jalan.

Kepala Sub Bagian Humas Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya Komisaris Widjanarko mengatakan pihaknya tidak pernah mengeluarkan informasi semacam itu. Meski begitu, informasi itu bisa digunakan sebagai peringatan atau imbauan agar masyarakat lebih waspada dan berhati-hati.

"Informasi itu sumbernya siapa, kami tidak tahu. Tapi kalau itu imbauan atau peringatan ya bagus saja," kata Widjanarko kepada Tempo, Jumat 27 Februari 2015.

Diaui Widjanarko, jalan-jalan yang disebutkan dalam informasi tersebut memang sering sepi di malam hari. Tapi, Widjanarko juga mengingatkan bahwa kejahatan bisa dilakukan siapa saja, menimpa siapa saja, dan di mana saja.

Para pelaku biasanya juga mengamati situasi dan kondisi. Tempat ramai pun bisa menjadi lokasi kejahatan jika memang terdapat kesempatan. "Tempat ramai, tapi ada perempuan sendirian bawa handphone bagus juga bisa jadi korban kejahatan," kata dia.

Widjanarko mengatakan Surabaya termasuk masih kondusif. Walaupun untuk modus kejahatan lainnya seperti pencurian ataupun perampasan, Surabaya memang belum bebas sepenuhnya dari tindak kejahatan jalanan ini.

Karena itu, pihak kepolisian tetap mengantisipasi segala bentuk kejahatan. Pengamanan pun ditingkatkan. Demikian pula prediksi-prediksi kerawanan kejahatan yang dilakukan oleh personel intel. Tapi Widjanarko tidak bersedia menyebutkan titik rawan agar tidak bisa dibaca para pelaku kejahatan.