Kisah Inspiratis datang dari seorang pelajar salah satu SMA di Kota
Gresik - Jawa Timur, bernama Bella Mutia Fatma, Gadis kelahiran 27 Juli 1998 ini
ternyata memiliki bisnis yang ia dirikan sendiri dan mampu meraup omzet jutaan
rupiah per bulannya. Ini dia kisahnya …
Hi Bella, Sejak kapan kamu suka kamera ?
Awalnya om Saya punya kamera yang tak terpakai. Waktu itu
beliau punya Canon EOS 1100D, dan hanya dijual seharga 3 Juta Rupiah. Melihat
Saya ingin sekali memilikinya, akhirnya beliau mengizinkan Saya untuk mencicil
300ribu rupiah per bulan selama 10 bulan lamanya. Perlahan Saya menabung untuk
melunasi sisa cicilan Saya. Kalau kamera Saya sedang Nganggur , ternyata ada
juga teman Saya yang berniat menyewa kamera milik Saya. Dari situlah ide saya
muncul untuk memulai menyewakan Kamera Saya.
Dari sana Anda terpikir untuk membuka bisnis persewaan kamera?
Betul, Saat itu spontan saja dalam pikiran Saya untuk
menyewakan Kamera Saya secara umum, dan ternyata kemampuan Saya memotret tidak begitu
bagus. Daripada kamera bagus seperti ini hanya digunakan untuk foto-foto yang
kurang bermanfaat, lebih baik Saya coba menawarkan ke teman-teman yang ingin
menyewa . Pelanggan Saya beragam, kabanyakan sih memang masih teman Saya, mulai
dari yang ingin belajar fotografi, hingga yang hanya berniat narsis-narsis saja.
Untuk tarif menyewa, Saya mematok harga yang relative murah, 50ribu untuk
menyewa Kamera Saya selama 6jam.
Alhamdulillah untungnya cukup memuaskan, berwal dari iseng-iseng kini saya mampu membeli 3 Kamera baru yang juga saya sewakan. Sekarang
Saya bisa menyewakan lebih banyak kamera, Tentu pendapatan turut bertambah juga, Saya juga bangga
karena dengan bisnis yang Saya rintis ini ternyata bisa membantu ekonomi
keluarga.
Apakah semuanya berjalan dengan lancar ?
Tentu tidak. Semua usaha pasti ada problem. Dari situ Saya mendapat
pengalaman. Pernah ada pelanggan Saya
yang membawa kabur 3 Kamera Saya. Namun karena pelakunya juga masih pelajar
seumuran Saya, akhirnya Saya memutuskan untuk tidak memperpanjang kasus ini,
kasihan mereka. Anggap Saja hal itu menjadi pembelajaran buat Saya agar dapat
me-manage bisnis Saya dengan lebih baik
Anda tidak menyerah dengan masalah itu ?
Tentu Saya merugi pada saat itu. Namun, kejadian tersebut juga menjadi pelajaran bisnis yang luar biasa.
Saya langsung mengadakan perbaikan manajemen untuk usaha Persewaan Kamera Saya.
Tiap pelanggan yang menyewa harus menyerahkan KTP, atau kartu pelajar kalau si
penyewa masih sekolah. Selain itu, Saya melakukan disiplin keuangan dengan
bukti kuitansi agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
Berapa omzetnya sekarang?
Dengan harga sewa 50 ribu per 6 jam, alhamdulillah Saya bisa
dapat mengumpulkan 7juta s.d 8juta tiap bulannya. Dari jumlah itu saya sisihkan
sedikit untuk tetap menabung guna membeli kamera baru, tentunya agar pendapatan
semakin menungkat juga.
Lumayan juga yah, bias jajan mewah dong ?
Hahaha… Hasilnya Saya gunakan untuk membantu orang tua membayar
keperluan sekolah Saya dan dua adik Saya. Saat ini Saya juga sedang menyicil
mobil untuk mempermudah transportasi keluarga. Harapan Saya, selain memperbanyak properti
kamera, Saya juga ingin mendirikan studio foto. Semoga satu hari nanti memberangkatkan
keluarga untuk naik Haji. Amin…